Jumat, 20 November 2009

Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika

Pembelajaran Pemecahan Masalah
Belajar matematika tidaklah bermakna jika tidak dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa sekolah dasar dimulai kelas satu sudah sewajarnya dibekali dengan manfaat belajar matematika dalam kehidupan sehari-hari, yaitu slalu mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata yang terjadi dan yang sering dialami siswa.
Kemampuan kognitif siswa akan berkembang selaras dengan kematangannya, dan akan berkembang dengan baik dan cepat jika dalam belajarnya sering dihadapkan terhadap permasalahan kehidupan sehari-hari. Kita sebagai guru harus menyadari bahwa kemampuan manusia itu terbatas dan tidak sama irama perkembangan mentalnya, maka dari itu sebagai guru harus menyesuaikan pemberian materi pelajaran dengan kemempuan-kemampuan siswa-siswanya, seperti belajar dari hal-hal yang konkret menuju abstrak, dari sederhana ke kompleks, dan dari mudah ke sulit.
Siswa diajak menyelesaikan pemecahan masalah dari satu langkah ke penyelesaian masalah yang membutuhkan banyak langkah yang disertai kemampuan memahami dan menangkap lebih banyak variabel dan faktor dalam suatu masalah.
Tidak ada cara yang pasti bagaimana melatihkan pemecahan masalah kepada siswa, namun ada petunjuk yang dapat membantu guru dalam membelajarkan siswanya kearah kegunaan pendekatan pemecahan masalah matematika, agar siswa belajarnya terarah dan mendapat hasil yang baik.


Langkah-langkah yang membantu siswa dalam pemecahan masalah

  • Memahami Soal
guru memberi masalah dalam bentuk soal setiap hari, baik dalam jam pelajaran matematika, maupun pada mata pelajaran lain secara terpadu, dengan langkah-langkah sebagi berikut :
  1. Menjelaskan kata atau ungkapan operasi hitung yang sering digunakan
  2. Menjelaskan hubungan antara penjumlahan dengan pengurangan, perkalian dengan pembagian, penjumlahan dengan perkalian dan pengurangan dengan pembagian.
  3. Melatih membaca pemahaman dari kalimat pendek dan sederhana ke kalimat panjang dan kompleks.
  4. Bertanya kepada siswa tenteng isi kalimat yang diberikan dalam contoh, tentang apa yang diketahui taua data apa yang diberikan dan apa yang ditanyakan atau apa yang akan dicari.
  5. Pada tahap awal, pembuatan paragrap cukup terdiri dari satu kalimat, dan jangan berbelit-belit sehingga sulit dimengerti siswa.

  • Memilih Pendekatan atau Strategi Pemecahan
Pendekatan atau strategi pemecahan masalah banyak sekali alternatif yang harus kita pakai, hal itu didasarkan pada jenis masalah dan soal. Bagi siswa yang belum dapat berfikir abstrak pendekatan dengan membuat gambar terlebih dahulu akan sangat membantu. Setelah itu berkembangkepad strategi-strategi yang lainyang memukinkan suatu masalah dapat diselesaikan secara matematisseperti membuat variabel, membuat persamaan, menggunakan logika dan lain-lain.

  • Menyelesaikan model
Dalam menyelesaikan model matematiaka siswa dituntut untuk terampil menggunakan pengetahuannya tentang konsep-konsep dasar matematika beserta aturan-aturan yang ia ketahui sewaktu mengerjakan latihan-latihan soal, baik dalam bentuk algoritma maupun secara aljabar sederhana. Seperti hubungan penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, pangkat dan akar.

  • Menafsirkan solusi
Sebelum ditafsirkan atau diterjemahkan kedalam bentuk kesimpulan, sebaiknya siswa di biasakan untuk memeriksa dahulu, apakah jawaban hasil perhitunganitu benar atau masih terdapat kekeliruan.untuk ini dibutuhkan ketelitian untuk mengecek ulang hasil perhitungan yang didapatkan.
Menafsirkan solusi merupakan kemampuan berfikir tingkat tinggi, karena hal tersebut merupakan penarikan kesimpulan dari hal-hal yang telah dianalisis dengan menggunakan berbagai strategi dan menggunakan berbagai operasi hitung. Menafsirkan solusi merupakan menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang dibahas atau diuraikan.

Metode dan Teknik Pembelajaran Pemecahan Masalah Matematika
Salah satu tugas guru dalam proses pembelajaran adalah memilih metode dan teknik pembelajaran, disamping menentukan tujuan, mendalami materi, memilih alat/media, dan menentukan alat evaluasi. Teknik yang dapat di pilih untuk proses pembelajaran pemecahan masalah matematika, yaitu : Teknik Keterlibatan Siswa, Teknik Analogi, Teknik Menggunakan Model, Teknik Permainan/Teka-teki dan Teknik Simulasi. Teknik-teknik tersebut dijelaskan sebagai berikut :

  • Teknik Keterlibatan Siswa
Teknik keterlibatan siswa merupakan teknik mengajar yang mengikutsertakan siswa secara fisik dan mental. Secara fisik seperti ikut aktif dalam suatu kegiatan yang melibatkan anggota tubuh maupun panca indra, sedangkan secara mental siswa mengikuti jalannya suatu pembelajaran dengan antusias dan konsentrasi penuh.
Keunggulan dari keterlibatan siswa diantaranya adalah :
  1. Dapat menimbulkan minat belajar yang tinggi, sehingga hasil belajar akan bertahan lama.
  2. Guru mudah mengendalikan kelas, jika kegiatan siswa sudah terarahdan siswa mengerti akan tugas yang harus dilakukan.
  3. Dapat dijadikan guru untuk mendiagnosa kesulitan-kesulitan dalam belajar siswa.

  • Teknik Analogi
Teknik analogi adalah suatu teknik yang berusaha menciptakan suatu cerita untukmengilustrasikan suatu konsep. Karakteristik teknik analogi adalah :
  1. Menimbulkan minat tinggi, karena aspek cerita dari teknik ini akan menimbulkan minat belajar.
  2. Ketepatan bahasa akan berkurang jika menggunakan teknik ini.
  3. Suatu konsep mungkin harus diajarkan kembali untuk mengembangkan pemahaman matematika secara tepat untuk menghindari kesalahan konsep jika konsep tersebut disajikan dengan teknik analogi.
  4. Teknik analogi sering digunakan untuk keterampilan “bagaimana” daripada keterampialn “mengapa” tentang suatu konsep.
  5. Teknik analogi yang dirancang secara baik akan mengurangi tingkat abstraksi sajian dan kebanyakan akan berhasil dalam menyajikan suatu konsep, jika teknik yang lebih abstrak tidak berhasil.
Kelebihan teknik analogi antara lain :
  1. Dapat meningkatkan minat siswa karena aspek cerita yang disajikan.
  2. Dapat meningkatkan pemahaman siswa.
  3. Dapat mengurangi tingkat abstraksi sajian atau konsep
Kelemahannya antara lain :
  1. Ketepatan bahasa akan berkurang.
  2. Mungkin suatu konsep harus diajarkan kembali untuk mengembangkan pemahaman matematika secara tepat untuk menghindari kesalahan konsep.

  • Teknik Menggunakan Model
Teknik ini menggunakan model dalam proses belajar mengajar, model-model yang digunakan biasanya berupa gambar atau benda yang digunakan untuk memperagakan referensi dari konsep yang akan dikembangkan. Teknik ini secara luas untuk mengurangi tingkat abstraksi suatu konsep.

  • Teknik Permainan/Teka-teki
Keuntungan pembelajaran matematiak dengan menggunakan teknik permainan dan teka-teki adalah :
  1. Sudah termuat sifat-sifat cara berfikir matematika, sehingga secara langsung atau tidak langsung kita telah menanamkan dasar matematika.
  2. Memperluas belajar matematika
  3. Pada dasarnya siswa sekolah dasar senang melakukan permainan
  4. Dalam waktu luang (jam bebas) dapat diisi dengan jenis permainan yang terarah

  • Teknik Simulasi
Simulasi adalah sembarang alat atau aktivitas yang menggunakan aspek terpilih tentang situasi kehidupannyata. Dalam simulasi biasanya dituntut kemampuan prasyarat, oleh karenanya simulasi biasanya diterapkan dalam pembelajaran pada akhir kegiatan.
Kegiatan simulasi dapat meningkatkan minat belajar, tetapi akan menimbulkan kegaduhan dan memakan waktu yang relatip lama. Untuk meminimalkan kegaduhan dan waktu yang lama, guru membuat perencanaan dan peraturan yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar