Rabu, 04 November 2009

Teknik/Model Pengajaran dalam Sistem Pendidikan Islam

eknik pengajaran saat ini telah berkembang sangat pesat dan memiliki banyak ragam. Dan selama teknik pengajaran tersebut dimaksudkan untuk mengefektifkan metode berpikir rasional (aqliyah) pada siswa, serta tidak melanggar hukum syara’ maka dalam hal ini pengajar diberikan kebebasan untuk memilih mana tekhnik mengajar yang paling tepat. Dibutuhkan kreatifitas dari para pengajar untuk mengetahui tekhnik mana yang paling tepat untuk digunakan dalam pengajaran materi pelajaran tertentu.

Islam mengajarkan bahwa metode berpikir rasional memang menjadi dasar berpikir dalam memecahkan berbagai masalah kehidupan. Dengan berpikir rasional, kita diajak untuk berpikir/melihat sesuatu dari yang umum/global terlebih dahulu baru berpikir detail/ cabangnya. Misalkan ketika kita mempelajari tentang manusia, maka hendaknya kita mempelajari dulu sifat dan karakternya secara umum, sebelum detail kehidupan dan aktifitasnya. Mempelajari kata-kata yang menunjukkan makna terlebih dahulu sebelum mempelajari huruf-hurufnya, dan mempelajari makna umum dan pemikiran mendasar pada suatu teks (nash) terlebih dahulu sebelum bagian-bagian atau cabang-cabangnya.

Penggunaan metode berpikir ilmiah hanya dibenarkan jika digunakan khusus untuk materi yang bisa diindra dan layak digunakan pada ilmu-ilmu terapan. Karena dalam metode ilmiah, seringkali kita diminta untuk menafikkan adanya informasi terdahulu serta membutuhkan perlakuan-perlakuan khusus. Sedangkan dalam kehidupan, tidak semua yang diperlakukan sama akan menghasilkan sesuatu yang sama (pasti). Sehingga itu juga menjadi salah satu alasan, jika metode berpikir ilmiah bertentangan dengan metode berpikir rasional, maka yang dipakai adalah metode berpikir rasional.

Sedangkan metode berpikir logis/ mantiq bukan termasuk metode berpikir dan tidak bisa meningkat ke proses metode ilmiah. Kebenaran hasil dari proses berpikir mantiq sangatlah bergantung pada nilai kebenaran dari premis-premis yang diberikan, serta urutannya. Jika premis-premisnya tepat dan urutannya pun juga tepat, maka bisa jadi kesimpulannya juga tepat. Tapi jika tidak, kesimpulannya bisa saja ngawur. Karena kebenaran berpikir logis sangat bergantung pada kaidah-kaidah yang telah ada. Sebenarnya, kaidah berpikir logis ini dirancang untuk digunakan dalam bahasa pemrograman komputer, bukan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar